Buih Putri Duyung
Sabtu, 19 April 2014 @ 05.40 | 0 Comment [s]
Kayak di cerita-cerita, putri duyung ada di laut samudra. Namun, cerita yang jarang ditemukan adalah tentang air mata putri duyung. Di tampilan post ini aku tampilkan tentang air mata duyung. Kalian tahu film Ariel The Little Mermaid? Ya, film seorang putri duyung yang ingin mempunyai kaki. Kalau di buku cerita karya Hans Christian Andersen atau sebagainya, air mata putri duyung disebut sebagai buih lautan. Katanya, ada seorang anak putri duyung yang ingin menikah dengan pangeran manusia. Lalu anak putri duyung itu tidak diizinkan oleh raja putri duyung untuk menikah dengan sang pangeran karena manusia dianggap berbahaya. Kemudian, anak putri duyung itu menangis dan air matanya itu disebut buih putri duyung. Ini dia gambar buih lautan Ya, buih mirip busa-busa gitu. Ini pengalaman nyata, waktu aku ke Lampung aku nanya ke Tanteku kayak gini bilangnya, "Tan, itu busa busa namanya apa sih?" terus tanteku jawab, "Namanya buih. Ceritanya, buih adalah air mata putri duyung yang menangis." Aku segera mengerti perkataan tanteku tadi. Tiba-tiba, dari jauh aku melihat ada seperti manusia yang kepalanya memakai sheele crown (bukan flower crown lho) tapi manusia itu di air, terus kakinya juga kayak ekor. Aku melihatnya sangat tidak jelas. Manusia itu perempuan, wajahnya seperti di film Putri Duyung Marina yang di Indosiar. Yah, entahlah itu benar atau nggak. Siapa tahu itu hanya halusinasiku. Huaaaah!!! Aku tak mau pikirin yang itu lagi...but, jangan bilang ini hanya cerita fiksi. Ini pengalaman nyataku, cerita non-fiksi. *** Inilah cerita yang kubaca karya H.C Andersen
Beginilah cerita Putri Duyung yang masih nyantel dalam otakku:
Putri duyung adalah Putri bungsu dari
raja laut. Dia hidup bersama ke lima saudara perempuannya. Putri bungsu
adalah putri yang tercantik di antara saudara-saudaranya dan terkenal
memiliki suara yang merdu.
Pada suatu hari sebuah kapal dari
kerajaan daratan tenggelam karena badai dahsyat, sang putri bungsu
melihat seorang manusia terdampar, yang ternyata seorang pangeran. Putri
bungsu langsung jatuh hati pada pangeran tersebut. Dia menyelamatkan
sang pangeran kemudian kembali lagi ke dasar laut.
Sesampai di dasar laut, putri duyung
merenung akan perasaan cintanya dan berputus asa, sebab ia tahu manusia
tidak dapat hidup di air dan putri duyung juga tak dapat berjalan di
daratan. Namun karena perasaan cintanya tak dapat lagi dibendung, ia
mendatangi seorang penyihir jahat untuk meminta bantuan. Si penyihir
bersedia membantu putri duyung dengan memberinya sepasang kaki layaknya
kaki manusia akan , sebagai imbalannya si putri duyung harus
menggantinya dengan memotong lidahnya.
Dalam pikiran putri duyung kalau sudah
dapat berjalan, tak bisa berbicara dan bernyanyi tak apa. asalkan dia
dapat berjalan dan menyerupai manusia normal. Ada lagi pengorbanan yang
harus ditebus mahal oleh sang putri duyung, jika sang pengeran
menolaknya maka, ia akan mati dan berubah menjadi buih-buih di lautan.
singkat cerita pangeran bertemu dengan
putri duyung yang kini telah memiliki sepasang kaki dan tangan.Keduanya
menjadi teman sejalan dan tak terpisahkan, selalu bersama kemana pun.
Karena putri duyung tak dapat bicara dan menulis , mereka tidak dapat
berkomunikasi dengan apapun. Hanya dengan pancaran kedua matanya putri
duyung berusaha mengungkapkan perasaan dan pikirannya.
Putri duyung merasa cukup berbahagia
dengan keaadaan seperti itu, yang penting baginya ia dapat bersama
dengan sang pangeran, tapi ia juga kesakitan. Sebab setiap kali kakinya
melangkah ia merasa sangat sakit apalagi tidak ada kepastian apakah
pangeran akan menjadikannya sebagai permaisuri.
Akhir cerita pangeran ternyata menikah
dengan seorang putri dari bangsa manusia yang dapat bicara dan putri
duyung pun berubah menjadi buih-buih di laut.
****
Ya begitulah ceritanya hingga kini orang masih tetap menganggap buih lautan itu adalah air mata putri duyung yang menangis. Dan aku selalu ingat kata-kata yang ada di buku tersebut, "Untuk pertama kalinya, matanya mengeluarkan air mata" dan "Dengan penuh kesedihan mereka memandang buih laut yang sewarna mutiara, karena mereka tahu ia telah menjatuhkan dirinya ke dalam lautan."
Aku kagum sama penulisnya (H.C.A), HCA telah berhasil membuatku menangis saat membaca buku karyanya. Setetes air mata putri duyung, seribu buih yang ada di lautan. Salut untukmu HCA :') Aku selalu ingin menjadi seorang penulis hebat sepertimu...
Label: Story |
The Disclaimer underlined, bold Dreamer!
Navigations! Let's Talk!
The Credits! |